Ekspor Kecil, Kelapa Butiran Belum Perlu BK

Ekspor Kecil, Kelapa Butiran Belum Perlu BK
Ekspor Kecil, Kelapa Butiran Belum Perlu BK
JAKARTA - Rencana pemberlakuan bea keluar untuk kelapa butiran dinilai belum tepat. Karena, pengenaan bea keluar ditinjau dari besaran jumlah ekspor. Sementara ekspor kelapa butiran sejauh ini masih terbilang kecil dari total produksi.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan volume ekspor nasional tercatat 130 juta atau kurang dari satu persen dari total produksi. "Ekspor terbesar dari Riau dengan jumlah 92 persen dari total ekspor. Tujuannya ke Malaysia, Singapura dan Tiongkok," kata Deddy kemarin (12/8).

Karena itu, berdasar porsi ekspor yang relatif lebih rendah dari total produksi maka usulan pengenaan bea keluar dinilai tidak tepat. Dijelaskan, instrumen bea keluar tidak sesuai kalau ditujukan untuk mengatasi kekurangan bahan baku industri. menurut dia, instrumen yang bisa dipenuhi untuk mencukupi bahan baku industri dengan pembenahan sistim distribusi.

"Kalau dikenakan bea keluar yang kena hanya 130 juta. Padahal itu kurang dari satu persen. Nah bila itu tetap dimasukkan, kebutuhan (kelapa butiran) di Riau dan Sulawesi Utara tetap tidak terpenuhi. Jadi kita putuskan untuk tidak mengenakan bea keluar terhadap kelapa," jelas dia.

JAKARTA - Rencana pemberlakuan bea keluar untuk kelapa butiran dinilai belum tepat. Karena, pengenaan bea keluar ditinjau dari besaran jumlah ekspor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News