Ekspor Kejar USD 200 M
Rabu, 03 Agustus 2011 – 06:06 WIB

Ekspor Kejar USD 200 M
"Walaupun demand konstan dan sedikit turun, yang terjadi relokasi produksi untuk melayani pasar Amerika dari Tiongkok ke Vietnam, Indonesia dan Bangladesh. Dengan demikian, demand Amerika tidak terlalu berkembang tapi yang terjadi shifting dalam resources footwear dan tekstil," urainya.
Baca Juga:
Dia menguraikan, ekspor footwear tumbuh 44 persen dari hasil investasi sepanjang 1-2 tahun terakhir. Hal itu menunjukkan ada ekspansi dari kapasitas produksi untuk melayani pergeseran. "Antara lain, kenaikan bea tenaga kerja dan kesulitan tenaga kerja di RRT," ucap dia.
Sedangkan kenaikan permintaan di negara luar Amerika dan Eropa terjadi di Asia. Dijelaskan Mari, beberapa tahun terakhir, Asia mengalami pertumbuhan terutama daya beli. Dengan melakukan pedagangan intra, pebisnis dalam negeri bisa mengekspor ke pasar Asia.
"Sepatu itu kita ekspor ke RRT, karena daya beli mereka tinggi untuk membeli produk. Mungkin Vietnam sebagai negara emerging market, dan itu mungkin macam-macam produk mamin, produk konsumsi, dan lain sebagainya. Karena itu, kita perlu bekerja keras dalam kawasan yang pertumbuhannya tinggi," tandas Mari. (res/oki)
JAKARTA - Kementerian Perdagangan optimistis dapat meraup nilai ekspor USD 200 miliar sampai akhir 2011. Padahal, krisis perekonomian di negara tujuan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KBA Garmin Menghadirkan Teknologi Navigasi hingga Multimedia untuk Pengalaman Sempurna
- Muhammad Akbar Melantik Tiga Pejabat di Lingkungan PT Krakatau Steel
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- KBA Yamaha Marine Meluncurkan Mesin Tempel Baru, Dukung Pengembangan Industri Maritim
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 4 Mei 2025: Antam, UBS dan Galeri24 Kompak Turun
- Beri Pelatihan Digital Marketing, Sandiaga Uno Ingin Difabel Lebih Berdaya