Ekspor Melejit, Industri Kerajinan Kebal Tekanan

Meski demikian, Soegiarto mengakui bahwa para pengusaha kerajinan terkendala bahan baku, terutama kayu. Kayu jati, misalnya.
Para pengusaha harus mengimpor dari Thailand karena harganya lebih murah. Produk lokal yang masih bisa memenuhi permintaan industri kerajinan adalah kulit dan mutiara.
Wakil Ketua Asephi Jatim Yudi Untoro menuturkan, permintaan ke Tiongkok pada tahun ini menguat lagi.
Pasar di negara tersebut menyukai kerajinan buatan tangan seperti ukiran.
’’Di sana barang seperti itu dihargai cukup tinggi dan peminatnya banyak karena unik dan belum susah ditemukan di Tiongkok,’’ jelasnya.
Kendala utamanya, produsen sulit memenuhi permintaan pasar. Perajin terkendala keterbatasan dana, kapasitas produksi, dan tenaga ahli.
Untuk menurunkan biaya ekspor, para perajin biasanya melakukan ekspor secara kolektif.
Kendala lain, permodalan. Para perajin memiliki keterbatasan jaminan sehingga sulit menyerap kredit berbunga murah seperti kredit usaha rakyat (KUR).
SURABAYA – Pelemahan ekonomi ternyata tak berpengaruh negatif terhadap industri kerajinan tanah air. Meski ekonomi melemah, industri kerajinan
- SLIK OJK Alat Bantu Bagi Bank, Bukan Penghambat Penyaluran Kredit
- PNM Mekaar Buka Peluang Akses Pembiayaan Bagi Banyak Keluarga di Berbagai Daerah
- Property Expo 2025 Resmi Digelar, Hadirkan Hunian Sesuai Kebutuhan Masyarakat
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Ribuan Peserta CFD Meriahkan Acara Rejeki wondr BNI