Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Eropa Naik 27 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Ekspor minyak sawit (crude palm oil/CPO) Indonesia ke Eropa tidak terpengaruh perseteruan dengan Uni Eropa.
Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menunjukkan ekspor CPO ke Uni Eropa pada Februari justru tumbuh 27 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Secara total, ekspor CPO dan turunannya merosot sebelas persen dari 3,25 juta ton pada Januari menjadi 2,88 juta ton pada bulan kedua 2019.
Namun, ekspor ke beberapa area seperti Uni Eropa dan Bangladesh naik. Untuk Bangladesh, ekspor meningkat delapan persen.
Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono menyatakan, ekspor CPO hanya 852,3 ribu ton dan sisanya merupakan produk turunan.
Negara yang permintaannya melemah signifikan ialah Amerika Serikat yang turun 48 persen, Pakistan (41 persen), Tiongkok (22 persen), Afrika (16 persen), dan India (14,5 persen).
’’Penurunan disebabkan bulan Februari lebih pendek daripada Januari,” ujar Mukti, Selasa (2/4).
Menurut Mukti, tantangan hambatan perdagangan paling besar ialah adopsi Renewable Energy Directive (RED) II oleh Komisi Uni-Eropa pada 13 Maret 2019.
Ekspor minyak sawit (crude palm oil/CPO) Indonesia ke Eropa tidak terpengaruh perseteruan dengan Uni Eropa.
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Menko Airlangga Ungkap Kebijakan Anti-Deforestasi Ditolak Kelompok Bipartisan AS
- Begini Strategi Awal PalmCo Pasca-Efektif KSO & Kelola Perkebunan Sawit Terluas di Dunia
- Forwatan Gelar Aksi Sosial Bareng 3 Asosiasi Hilir Sawit
- Harga TBS Kelapa Sawit di Riau Terus Naik, Petani Full Senyum
- Kuatkan Ekonomi Nasional, Prabowo Lanjutkan Rencana Aksi Nasional Kelapa Sawit di Era Jokowi