Ekspor Pertanian Jayapura Meningkat Signifikan

Ekspor Pertanian Jayapura Meningkat Signifikan
Nilai ekspor produk nonmigas bidang pertanian di Jayapura mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Foto: Kementan

Menurut Jamil, kopi Wamena sangat digemari penduduk luar negeri karena memiliki citarasa yang khas.

Untuk itu, melalui program Ayo Galakan Ekspor Produk Pertanian oleh Generasi Milenial Bangsa (Agro Gemilang), Kementan akan meningkatkan semua pelatihan dan bimbingan teknis seperti memenuhi persyaratan sanitary and phytosanitary (SPS) sesuai yang diminta negara tujuan.

"Tentu kita ingin agar para petani bisa mendapatkan nilai tambah yang optimal, sehingga bisa menambah kesejahteraan petani dan membuka lapangan kerja baru di bidang pertanian," katanya.

Sekadar diketahui, luas lahan pertanian kopi di Jayawijaya mencapai 1.910 hektare.

Luasan tersebut tersebar di 24 distrik seperti di Walesi, Kurulu, Hubertus dan Pyramid, sedangkan produktivitas kopi wamena berada pada kisaran 600-650 kg per hektare.

"Untuk produksi kopi pada tahun 2017 mencapai 125,8 ton. Kopi Wamena sendiri layak untuk didorong menjadi komoditas ekspor karena kalau sudah diolah menjadi kemasan siap minum, potensi nilai jualnya jauh lebih tinggi," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Jamil juga memberikan secara simbolis akses Indonesia Map of Agricultural Commodities Exports atau I-MACE pada Pemerintah Provinsi Papua.

Aplikasi tersebut berisi tentang perkembangan data eksport berbagai komoditas pertanian dari daerah terkait dan dimaksudkan supaya pemerintah mampu membaca dan mengoptimalkan potensi pertanian yang ada di daerahnya.

Nilai ekspor produk nonmigas bidang pertanian di Jayapura mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News