Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengunjungi perajin tahu tempe Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (7/1).
Keduanya juga melakukan gerakan stabilisasi pasokan dan harga kedelai di pasaran.
Gerakan stabilisasi ini menggandeng Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) serta Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo), dengan harga kedelai Rp 8.500 per kilogram di tingkat perajin agar kebutuhan kedelai terpenuhi.
Mentan Syahrul mengatakan, konsumsi kedelai impor cukup tinggi karena harganya jauh lebih murah dibandingkan kedelai lokal.
Saat ini kenaikan harga terjadi secara global sehingga menimbulkan kendala di pasar lokal.
"Konstraksi pada kedelai terjadi secara global. Selama ini tempe tahu yang kita konsumsi banyak menggunakan kedelai impor karna harganya lebih murah. Pasokan kita aman, namun memang harga naik karna negara produsen mengalami kendala," kata pria yang karib disapa SYL ini.
SYL menegaskna, Kementan bersama dengan stakeholder tengah berusaha menjaga stabilitas harga kedelai di tengah polemik kenaikan harga.
Setidaknya ada tiga agenda yang akan dilakukan Kementan untuk terus memantau pasokan dan harga kedelai dalam negri.
Kementan cepat merespons fenomena kelangkaan dan kenaikan harga kedelai di pasaran. Mentan Syahrul Yasin Limpo pun langsung melakukan upaya stabilisasi di lapangan.
- Asosiasi Kedelai Indonesia Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Kementan Tingkatkan Transparansi Program PAT Lewat Teknologi Geospasial
- Kementan Yakin Bisa Penuhi Kebutuhan Pangan Hingga Akhir Tahun
- Demi Keberlanjutan Sawit Indonesia, Pemerintah Percepat Sertifikasi ISPO di Bunex 2024
- Sektor Perkebunan jadi Penopang Kebutuhan Pangan dan Energi
- Bunex 2024: Potensi Kakao Indonesia Mampu Mendunia