Ekspor Pulp and Paper Turun

Menperin Akui Karena Kekurangan Bahan Baku

Ekspor Pulp and Paper Turun
Ekspor Pulp and Paper Turun
Sebagai gambaran, tahun 2008 produksi kertas nasional mencapai sebesar 9,73 juta ton, dengan ekspor sebesar 4,76 juta ton, sedangkan impor hanya sebesar 0,34 juta ton. Sementara untuk industri pulp pada tahun yang sama, produksinya sebesar 5,91 juta ton, ekspor sebesar 2,77 juta ton dan impor hanya sebesar 0,97 juta ton. Dengan demikian, Indonesia bisa disebut sebagai net eksportir untuk industri pulp and paper.

"Hampir semua jenis kertas sudah produksi dalam negeri. Hanya (untuk) pulp serat panjang yang bahan bakunya kayu berdaun jarum, Indonesia masih bergantung pada impor," kata MS Hidayat pula.

Menperin pun mengatakan, bahwa pembinaan industri pengolahan kayu dilakukan oleh dua kementerian yakni Kementrian Perindustrian yang membina industri hilir, serta Kementerian Kehutanan untuk industri hulunya. Sementara kebijakan yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian, antara lain adalah dengan mendorong peningkatan ekspor produk jadi yang bernilai tambah tinggi seperti furniture.

"Selain itu, mendorong penerapan pengelolaan lingkungan, baik pada manajemen industri ataupun pada manajemen hutannya sebagai sumber bahan baku, serta mengusulkan dilakukan tata niaga ekspor melalui pengenaan pajak ekspor yang lebih tinggi terhadap produk kayu hulu," jelas MS Hidayat lagi. (afz/jpnn)

JAKARTA - Krisis finansial global yang terjadi tahun 2009, ternyata memberikan pengaruh pada industri pulp and paper secara nasional. Hal ini terungkap


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News