BI akan Lebih Selektif Izinkan Pendirian Bank

BI akan Lebih Selektif Izinkan Pendirian Bank
BI akan Lebih Selektif Izinkan Pendirian Bank
JAKARTA - Meski Indonesia diterpa krisis ekonomi tahun 1997 dan 2007 lalu, dunia perbankan masih tetap menjadi primadona bisnis keuangan di negeri ini. Hal ini terlihat dari menjamurnya bank-bank baru di Indonesia. Namun Bank Indonesia (BI) selaku otoritas sentral perbankan, memastikan tidak akan mudah lagi memberikan izin pendirian bank mulai tahun ini.

"Kita akan perketat persyaratan. Sebelum izin disetujui, harus jelas dulu produk seperti apa yang akan mereka tawarkan pada masyarakat. Bila sekiranya tidak memenuhi syarat dan diprediksi hanya akan membuat rugi nasabah, kita tidak akan mengeluarkan izin. Jadi pengawasan lebih intensif lagi," kata Deputi Gubernur BI, Muliaman Hadad, kepada wartawan, Senin (15/2), usai menjadi pembicara dalam seminar pengawasan perbankan di Hotel Borobudur, Jakarta.

Muliaman mengakui bahwa kasus Bank Century banyak memberikan pelajaran pada BI, untuk lebih memperketat pengawasan dan pemberian izin pendirian bank. Karena itulah katanya, BI bertekad akan lebih mengutamakan transparansi dan juga edukasi kepada masyarakat.

"Pengawasan sebenarnya sudah kita optimalkan. Namun kenyataannya, masih banyak sekarang ini bank yang melakukan jual beli produk tidak bertuan. Seperti pada kasus Century, yang menjual produk Antaboga. Karena itu, edukasi keuangan pada masyarakat penting (artinya), saat melakukan investasi. BI akan melakukan edukasi keuangan kepada masyarakat," kata Muliaman pula.

JAKARTA - Meski Indonesia diterpa krisis ekonomi tahun 1997 dan 2007 lalu, dunia perbankan masih tetap menjadi primadona bisnis keuangan di negeri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News