Ekspor Sapi Australia ke Amerika Selatan Sedang Meningkat Pesat

Ekspor Sapi Australia ke Amerika Selatan Sedang Meningkat Pesat
Kapal pengangkut ternak Ocean Swagman kini sibuk melayani ekspor sapi dari Brasil. (Supplied: Wellard)

"Mereka melakukannya dengan program inseminasi buatan ekstensif menggunakan genetika Angus, menghasilkan produk yang mereka sebut F1 Brangus — yang merupakan persilangan Angus dengan Nelore," jelasnya.

Dia mengatakan sapi F1 Brangus sebagian besar dijulan sebagai sapi jantan muda, yang menjadi preferensi di banyak negara Timur Tengah, dengan harga sekitar AS$2,30 per kilogram.

Akankah Brasil mengekspor sapi ke Indonesia?

Muncul sejumlah anggapan bahwa Brasil bersiap untuk mengirimkan sapi ke Indonesia — yang merupakan pasar terbesar Australia untuk ekspor sapi hidup.

Menurut O'Donnell, konsensus di antara eksportir yang telah dia ajak bicara adalah bahwa pengiriman uji coba pasti terjadi, tapi mungkin dalam periode 12 hingga 18 bulan lagi.

"Saat ini fokus mutlak adalah pada tender dengan Türkiye, diikuti oleh Irak, Mesir, dan pasar negara berkembang seperti Maroko dan Aljazair," katanya.

"Ada kerjasama signifikan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan Brasil untuk mengembangkan protokol ekspor, tapi kami ragu apakah hal itu layak untuk jangka panjang," katanya.

[AUDIO SEGMENT]

O'Donnell mengatakan keunggulan nyata bagi Australia adalah jarak ke pasar Indonesia, karena dibutuhkan waktu sekitar empat hari untuk mengirim sapi dari Darwin ke Jakarta, tapi memakan waktu sekitar 22 hari dari São Sebastião ke Jakarta.

Dia mengatakan potensi yang akan merugikan kelangsungan ekspor Australia adalah biaya kepatuhan, yang sekarang diperkirakan membebani eksportir antara $15 hingga $25 per ekor.

Perusahaan pelayaran ekspor ternak Australia, Wellard, sekarang mengoperasikan dua pertiga armadanya dari Amerika Selatan, di mana perdagangan ekspor ternak sedang meningkat pesat

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News