Elektabilitas Ganjar Pranowo Menurun, 3 Hal ini jadi Penyebabnya

Elektabilitas Ganjar Pranowo Menurun, 3 Hal ini jadi Penyebabnya
Bacapres 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo. Foto: Ricardo/JPNN

Kedua, buruknya kinerja Ganjar Pranowo dalam menangani masalah kemiskinan di Jawa Tengah. Data menunjukkan, Jawa Tengah adalah provinsi kedua termiskin di Pulau Jawa.

Kemiskinan di Jawa Tengah pada 2022 mencapai 10,98 persen. Bahkan, angka kemiskinan di Jawa Tengah melampaui rata-rata angka kemiskinan nasional yang pada 2022 sebesar 9,57 persen.

“Ganjar dipersepsikan gagal menangani kemiskinan yang menjadi salah satu isu penting dan prioritas bagi publik. JIka menangani kemiskinan di satu provinsi Jawa Tengah saja dianggap gagal, bagaimana bisa sukses menyejahterahkan 38 provinsi di Indonesia?” kata peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaribi di Jakarta, Jumat (19/5).

Ketiga, efek negatif batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Batalnya Indonesia sebagai tuan rumah memang bukan keputusan Ganjar Pranowo, namun keputusan FIFA.

“Namun, pernyataan Ganjar Pranowo yang ikut menolak keikutsertaan Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 dianggap sebagai salah satu faktor penyebab batalnya Indonesia sebagai tuan rumah,” kata Adjie Alfaribi.

Survei LSI Denny JA menunjukan, 72 persen publik menyatakan kecewa gagalnya Indonesia sebagai tuan rumah.

Ganjar Pranowo dianggap sebagai orang yang paling disalahkan atas gagalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

“Mayoritas publik Indonesia yang penggemar bola juga mendukung kemerdekaan Palestina. Tapi mengorbankan kepentingan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, dengan tak mau menerima tim Israel bermain di sini, sementara Dubes Palestina di Indonesia saja bisa memahami, itu adalah nasionalisme yang lebay,” terangnya.

Pada Mei 2022, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah ini masih di bawah Prabowo Subianto di angka 27,9 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News