Elon Musk: AI Lebih Berbahaya daripada Korut
Lewat kalimat demi kalimat yang diunggah pada akun Twitter @elonmusk, Musk menyatakan bahwa AI tidak perlu alasan apa pun untuk memicu perang.
Tidak seperti Korut yang mengaku meluncurkan rudal dan mengujicobakan nuklir karena dipanas-panasi Amerika Serikat (AS).
”AI bisa menyebabkan kiamat,” ungkap pria kelahiran Afrika Selatan (Afsel) tersebut.
Musk tergerak untuk mencuit tentang AI setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa AI bisa menjadi indikator kekuatan suatu negara.
”AI adalah masa depan. Bukan hanya bagi Rusia, tapi juga bagi seluruh umat manusia. Negara manapun yang AI-nya paling maju bisa menjadi pemimpin dunia,” ungkap Putin saat itu.
Sebagai pemimpin OpenAI, perusahaan riset yang mengembangkan AI positif, Musk, pun kemudian angkat bicara. Di tengah krisis nuklir Korut, dia pun lantas membandingkan AI dengan rudal balistik dan bom hidrogen Pyongyang.
”Saya tidak terlalu khawatir pada program nuklir Korut. Sebab, begitu mereka melancarkan serangan nuklir, itu bakal berarti bunuh diri,” ungkapnya.
Menurut Musk, serangan nuklir Korut pun belum tentu memicu PD III. Tapi, AI jauh lebih berisiko melahirkan PD III begitu ada satu saja negara yang melancarkan gertakan dengan metode kecerdasan buatan itu.
CEO SpaceX Elon Musk membuat prediksi mengejutkan soal pemicu perang dunia ketiga
- CEO Equnix Business Solutions Tampil di FOSSASIA SUMMIT 2024
- Korsel dan NATO Sepakat Anggap Korut Ancaman
- Amerika, Korsel dan Jepang Waspadai Aksi Penyamaran Pasukan Siber Korut
- DK PBB Terbelah, Korea Utara Berpotensi Terbebas dari Sanksi
- Universitas Indonesia & Yandex Berkolaborasi, Bahas soal Masa Depan AI
- Vietnam Dinilai Berpotensi Jadi Naga AI Asia Tenggara