Elpiji DME

Oleh: Dahlan Iskan

Elpiji DME
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya pun meninjau dua proyek swasta itu. Dengan semangat membara. Satu di pulau Kondor –nun di seberang pulau Karimun.

Baca Juga:

Untuk ke sana harus ke Batam dulu. Lalu naik kapal ke Karimun. Ganti perahu ke Kondor.

Kasihan.

Investornya menjerit kesakitan. Keuangannya babak belur. Teori tidak sejalan ketika dipraktikkan. Pengolahan batu bara menjadi gas itu gagal.

Gas yang dihasilkannya ternyata tidak cukup ''bersih'' untuk dipakai menjalankan genset. Sebanyak 12 genset di situ rusak. Diperbaiki. Rusak lagi. Terus saja begitu.

Masyarakat juga mengeluh. Bau limbah pembakaran batu bara itu luar biasa menyengat. Busuk. Penduduk sekitar protes. Proyek ini gagal total. Kasihan pengusaha itu.

Yang kedua, letaknya juga amat jauh: di Melak. Di pedalaman Kaltim yang sangat dalam. Uji coba terus dilakukan. Tidak juga berhasil.

DME Tanjung Enim tentu berbeda. Gas DME ini sebenarnya juga tidak terlalu bersih. Akan tetapi fungsinya kan hanya untuk dibakar di kompor. Tidak masalah. Mestinya.

Proyek DME akan dibangun di Enim, Sumsel. Di tengah tambang batu bara PT Bukit Asam. Batu pertama proyek ini sudah diletakkan sendiri oleh Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News