Emil Dardak Pertama Dipanggil AHY, Mengucap Janji Setia, Lawan!

Emil Dardak Pertama Dipanggil AHY, Mengucap Janji Setia, Lawan!
Agenda pembacaan pernyataan DPD Partai Demokrat (PD) tentang kesetiaan kepada Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono di Jakarta Pusat, Minggu (7/3). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

Hampir seluruh ketua atau perwakilan DPD itu juga membawa dokumen surat keputusan (SK) pengangkatan sebagai ketua DPD yang membuktikan mereka adalah kader Demokrat pemilik suara sah untuk menentukan masa depan partai.

Pada forum itu, AHY mengapresiasi sikap para pengurus partainya di daerah yang tetap solid, meskipun ada ketua dan pengurus tandingan.

Mantan TNI berpangkat Mayor itu menyebut pertemuan tersebut sebagai upaya merapatkan barisan, setelah sejumlah anggota dan eks pengurus menggelar KLB yang menurut dia ilegal dan inkonstitusional.

"Kami rapatkan barisan karena partai kami sedang menghadapi ujian dan tantangan, tetapi bukan sekadar menjaga kedaulatan dan kehormatan Partai Demokrat, tetapi ada masalah yang lebih serius di negeri ini, yaitu matinya demokrasi," ucap AHY.

Suami Annisa Pohan itu juga menyinggung soal moral dan etika politik yang bisa membahayakan masa depan demokrasi.

"Kalau partai politik bisa diperlakukan semena-mena di negeri ini, diobrak-abrik dengan cara-cara yang tidak bermartabat, jauh dari moral dan etika politik tentu kita bisa membayangkan nasib dan masa depan demokrasi di negeri kita," pungkas AHY.

Sejumlah anggota dan bekas pengurus Partai Demokrat menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3).

Kongres yang dipimpin oleh Jhoni Allen Marbun, menetapkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.

Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bicara soal matinya demokrasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News