Empat Bulan, 74 Tewas Dihakimi Massa
’’Kehidupan di sini telah menjadi sebuah kesengsaraan. Kamu selalu tertekan dan ketakutan ketika berjalan-jalan,’’ ujar Direktur Violence Observatory di Venezuela Roberto Briceno-Leon.
Menurut dia, main hakim sendiri menjadi cara untuk melepaskan beban. Sebab, penduduk tidak bisa melakukan apa pun terkait dengan pemadaman maupun inflasi. ’’Massa merasa mereka membuat perubahan (dengan main hakim sendiri),’’ ucapnya.
Di kota tempat Bernal tinggal, kondisnya cukup mengenaskan. Air tidak mengalir berbulan-bulan dan listrik sering padam. Penduduk sekitar akan beringas, bahkan berbuat nekat. Jika ada truk makanan yang lewat, mereka mencegat dan merampok isinya agar tetap bisa hidup.
Berdasar survei oleh Encovi, saat ini 87 persen penduduk Venezuela sudah tidak mampu membeli makanan. Kini makanan merupakan barang mewah. Selain itu, sekitar 8 ribu perusahaan kecil maupun besar gulung tikar.
Sepanjang Januari hingga April tahun ini, ada 2.138 pendemo yang turun ke jalan. Pengamat konflik sosial Venezuela menyebutkan bahwa itu setara 18 kasus per hari. Selain itu, ada lebih dari 170 kasus penjarahan. Menilik situasi saat ini, kasus pembunuhan bakal terus naik.
’’Berada di jalanan menjadi berbahaya. Banyak di antara kami yang tetap di dalam rumah saat malam datang. Kami menerapkan jam malam untuk diri kami sendiri,’’ tutur Jose Medina, 51. (AP/Quartz/Panam Post/sha/c20/any/dil/jpnn)
RASA lapar ditambah perekonomian yang terjun bebas membuat warga Venezuela menjadi pribadi yang bengis. Hanya gara-gara dituduh mencopet uang 50
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia