Empat Fakta Seputar Pelaku Penyuntikan Vaksin Kosong, Baca Nomor 2, Tak Disangka

Empat Fakta Seputar Pelaku Penyuntikan Vaksin Kosong, Baca Nomor 2, Tak Disangka
Konferensi pers kasus penyuntikan vaksin kosong, di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (10/8). Foto: Humas Polda Metro Jaya

2. Menyuntik Vaksin Ratusan Orang

Yusri mengatakan bahwa pada hari kejadian, EO mengaku menyuntik vaksin ratusan orang. Hal itu yang membuat EO lelah dan lalai.

"Jadi kelalaiannya memang menurut awal yang bersangkutan sudah menyuntik vaksin hari itu sekitar 559 (orang) dan dia merasa lalai," ujar Yusri.

3. EO Bukan Vaksinator Sembarangan

Yusri juga memastikan bahwa EO merupakan nakes yang memiliki kemampuan sebagai vaksinator.

"Ibu EO ini perawat yang punya klasifikasi untuk melakukan penyuntikan. Karena orang yang mau jadi vaksinator harus punya klasifikasi," ujar Yusri.

4. Tempat Bekerja EO

Yusri menambahkan bahwa EO merupakan relawan vaksinator Covid-19 untuk program vaksinasi massal. EO sebenarnya bekerja di sebuah klinik tetapi bukan sebagai vaksinator Covid-19.

"Yang bersangkutan bekerja tiap hari, memang kalau bekerja tidak melakukan kegiatan (vaksinasi) tetapi dia libur bergantian, dia jadi relawan," kata Yusri.

"Jadi tidak tiap hari jadi relawan, misalnya, satu minggu ada libur satu hari, ya dia kerja satu hari untuk kemanusiaan vaksinator," sambung Yusri. (cr1/jpnn)



Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Deretan fakta seputar tersangka kasus penyuntikan dosis vaksinasi Covid-19 kosong di Pluit, Jakarta Utara, 6 Agustus 2021 lalu, simak selengkapnya. 


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News