Empat Ribu Hektar Sawah Puso

Empat Ribu Hektar Sawah Puso
Empat Ribu Hektar Sawah Puso

“Kalau melihat ekstrem dari kacamata pertanian bukan sekarang, tetapi bulan Juli sampai Agustus. Kita lihat pada bulan Juni sampai Agustus Kalbar mengalami musim hujan. Sebenarnya pada saat itu adalah musim kering. Itulah yang termasuk cuaca ekstrem. Sedangkan September hingga saat ini, meskipun sedikit di atas normal, namun hal tersebut memang biasa terjadi,” ungkap Hazairin.

Namun demikian, dalam kondisi cuaca ekstrem yang terjadi Juni sampai Agustus tersebut, petani bahkan diuntungkan dengan dilakukannya penanaman padi di kabupaten yang merupakan sentra pertanian Kalbar seperti Kabupaten Sambas, Bengkayang, Kubu Raya, Kabupaten Pontianak, Ketapang dan Kayong Utara. Seharusnya pada bulan tersebut, petani tidak melakukan penanaman sebab kondisi cuaca yang kering, sehingga mempersulit dalam penanaman.

”Di sisi lain kita sangat diuntungkan dengan kondisi ekstrem tersebut, sehingga produksi meningkat dari tahun sebelumnya. Karena di lokasi sentra pertanian yang tadinya tidak ada kegiatan penanaman, menjadi berubah dengan masyarakatnya menanam padi. Sebab pada saat itu, air sangat berlimpah,” kata dia.

Dalam mengatasi daerah gagal panen, Hazairin mengatakan, pihaknya menyediakan cadangan bibit. Selanjutnya berkoordinasi dengan dinas di masing-masing kabupaten untuk pelaksanaan di lapangan.  ”Sekarang sudah otonomi daerah. masing-masing kabupatenlah yang berwenang dalam penanggulangan di wilayahnya masing-masing. provinsi hanya sebagai koordinasi dan penyiapan benih dan pupuk untuk petani yang dirugikan,” pungkasnya.(wah)

PONTIANAK – Sejumlah sentra pertanian di Kalimantan Barat mengalami puso karena terendam air dan terserang hama. Tak kurang 4.000 hektar sawah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News