Enam Bulan Gempa Palu, Krisis Belum Juga Berlalu

Saat itu dia berusaha melindungi putrinya yang nyaris kejatuhan lemari akibat getaran gempa.
"Gempa meninggalkan luka, yaitu luka psikologis, pada anak-anak saya," ujar Adnan yang kini sudah kembali ke Palu.
Dia masih ingat bau busuk udara dan kelangkaan air minum saat melewati area bencana sembari menutupi mata anak-anaknya dari pemandangan mayat yang bergelimpangan.
"Khususnya bagi anak laki-laki saya, anak kedua, Arlo. Saya kadang memintanya menggambar sesuatu. Dan dia menggambar grafik yang berfluktuasi berupa garis naik dan turun," jelas Adnan ketika dihubungi jurnalis ABC Erin Handley.
"Saya bertanya apa ini? Dia bilang ini gempa," ujarnya.
Bencana itu juga menghancurkan keluarga Adnan lainnya. Seorang paman yang sedang menuju masjid untuk salat hari itu meninggal tertimpa dinding.
Keluarga Adnan sampai kini tidak tahu kapan, bisa menempati kembali rumah mereka seperti sediakala.
External Link: YouTube: Survivors of Sulawesi, Oxfam
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan