Enam Pelajar Ditetapkan jadi Tersangka Penyerangan Mobil Polisi

Enam Pelajar Ditetapkan jadi Tersangka Penyerangan Mobil Polisi
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Hendri Fiuser. Foto: Radar Bogor

Aksi demonstrasi yang dilakukan para pelajar, khususnya di Kota Bogor juga menarik perhatian Wali Kota Bogor Bima Arya. Bukannya simpati, Bima justru merasa miris.

Politikus PAN itu mengatakan, harus membedakan antara idealisme mahasiswa dengan pelajar. Sebab tugas pelajar adalah belajar. Menyalurkannya bukan dengan cara demonstrasi.

Tetapi ketika itu dilakukan oleh mahasiswa maka merupakan hal yang wajar. Selagi sesuai aturan dan tidak anarkis.

“Kalau pelajar itu belum ke arah sana. Apalagi kalau dilakukan dengan kriminal. Jadi menurut saya ini tidak murni. Kalau mahasiswa saya percaya kemurniannya. Tapi kalau pelajar bisa jadi emosional atau bahkan ada aktornya,” tegas dia.

Bima juga telah berkoordinasi dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah II Jawa Barat dan Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Kota Bogor untuk menindak tegas. Menurutnya, para pelajar yang bertindak anarkistis dan kriminal harus ditahan agar merasa jera.

“Kita harus tegas mengajarkan kepada mereka. Apalagi kalau sekolahnya tidak benar, nilainya kacau lalu membuat kriminal. Ini menurut saya harus betul-betul dibina,” katanya. (gal/c)

Keenam pelajar diketahui secara sengaja menyerang kendaraan yang sedang ditumpangi Kasat Lantas Polresta Bogor Kota ketika sedang bertugas.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News