Energi Terbarukan Butuh Rp 134,6 T

Energi Terbarukan Butuh Rp 134,6 T
Energi Terbarukan Butuh Rp 134,6 T
"Indonesia itu kan dilalui garis khatulistiwa, sehingga banyak matahari. Tiongkok saja yang negara subtropis pakai itu," ungkap dia.

Sementara untuk pengembangan bahan bakar nabati, kata Kardaya, pemerintah akan lebih mengutamakan pengembangan biofuel dengan bahan baku yang tidak dimanfaatkan untuk pangan seperti cangkang kelapa sawit dan jarak. "Kalau bahan baku biofuelnya bisa dimakan, maka akan berkompetisi dengan industri makanan, sehingga harga beli bahan baku lebih tinggi," tukasnya.

Pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk mendorong pengembangan dan penggunaan energi terbarukan yang mencapai 25 persen mix (energi fosil 75 persen dan energi terbarukan 25 persen) pada 2025. Selain itu, pada Agustus 2011 mendatang, pemerintah akan memberikan fasilitas tax holiday dalam jangka waktu tertentu kepada lima sektor industri di antaranya industri logam dasar, kilang minyak, renewable energy atau energi terbarukan, industri permesinan, serta industri telekomunikasi.

Kelima sektor industri tersebut dipilih dengan alasan memenuhi kriteria industri perintis, penanaman modal-modal di industri baru, mengenalkan teknologi baru, dan membawa manfaat besar bagi ekonomi Indonesia. ”Namun, sejauh ini pemerintah belum punya konsistensi yang jelas untuk mengembangkan energi terbarukan ini. Padahal, Indonesia mempunyai cadangan energi terbarukan yang cukup besar di dunia,” ujar Wakil Ketua Komite Tetap Energi Baru Terbarukan Erwin Sadirsan seperti dikutip situs Kadin .

JAKARTA - Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp 134,6 triliun untuk mengembangkan energi baru terbarukan hingga 15 tahun ke depan. Itu tercantum

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News