Engelina: Pemuda Maluku Harus Kawal Kebijakan Presiden Jokowi soal Blok Masela

Sementara itu, Muhammad Karim mengatakan, di wilayah laut Maluku ada tiga wilayah tangkap.
Hanya saja, dari statistik ada penurunan produksi dan ekspor ikan dari Maluku dan Maluku Utara, bukan karena ikannya tidak ditangkap, tetapi hasil tangkapan di Maluku diolah di Jawa Timur.
“Kalau benar mau hilirisasi, mengapa ikannya tidak diolah di Maluku? Karena memang sumber ikannya ada di sana,” tegas Karim.
Dia menegaskan, investasi asing yang masuk ke Maluku dan Maluku Utara didominasi asing, kemudian hasil perikanan dari sana diolah di Jawa Timur, sehingga kalau begini, Maluku dan Maluku Utara dapat apa dari semua itu.
Untuk itu, pengolahan perikanan harus dipindahkan ke Maluku, karena sumber perikanan terbesar ada di sana dan dapat dibuktikan.
Menurut Karim, data yang ada menunjukkan kapal asing hilir mudik di Maluku untuk menangkap ikan.
Apalagi, berbagai kebijakan baru yang ada tidak memberikan keuntungan bagi Maluku. Kalau di darat terjadi perampasan lahan, maka di laut juga ada perampasan wilayah laut.
“Pembagian anggaran berdasarkan luas daratan, sedangkan laut tidak dihitung. Uang besar dari laut tetapi tidak dihitung. Ini memang tidak ada keadilan,” tegasnya.
Direktur Archipelago Solidarity Foundatian Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina konsisten memperjuangkan agar pengembangan Blok Masela dilakukan di darat.
- HI Sebar Qurban ke Pelosok Maluku, Warga Terharu Saat Terima Sapi
- Jangan Hanya Omon-omon, Maluku Butuh Roadmap Hilirisasi Berbasis Gas Blok Masela
- Bentrok Antarwarga di Maluku, Gubernur dan 2 Jenderal Turun Tangan
- Oknum TNI Diduga Melindungi Tambang Emas Ilegal, Ini Respons Kodam Pattimura
- Sejumlah Daerah Diguncang Gempa, Magnitudo 6.0 di Wanokaka NTT
- Puing-puing Kilang Pangkalan Brandan dan Pengorbanan Prajurit Genie Pioner