Era Digital, Perpustakaan Harus Bertransformasi

Era Digital, Perpustakaan Harus Bertransformasi
Para pengunjung menikmati fasilitas Perpustakaan Nasional, Jakarta, Jumat (15/09/2017). Foto: Imam Husein/Jawa Pos

jpnn.com, PANGKALPINANG - Di era Revolusi Industri 4.0, tepatnya era digital, perpustakaan di perguruan tinggi dituntut beradaptasi serta berevolusi sehingga tidak terlindas perubahan zaman.

Saat ini menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ainun Na'im, perpustakaan tidak bisa lagi dikelola secara konvensional.

"Perpustakaan harus bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi agar bisa menjawab kebutuhan masyarakat," ujar Ainun dalam penandatanganan Nota Kesepahaman Kemenristekdikti dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) tentang Kerja sama Perpustakaan di Bangka Belitung, Kamis (22/3).

Perpustakaan ke depannya tidak hanya menjadi tempat berkumpul untuk membaca buku atau pun mencari informasi.

Namun perpustakaan bisa menjadi working space tempat munculnya inovasi-inovasi baru. Perpustakaan juga bisa menjadi suatu virtual office.

Sesjen Ainun mengapresiasi perkembangan perpustakaan di perguruan tinggi dan Perpustakaan Nasional yang telah mulai mengikuti perkembangan teknologi.

“Perpustakaan kita sudah mulai membuat sistem informasi canggih untuk manajemen dan pencarian koleksi perpustakaan. Perpustakaan Nasional juga telah mengembangkan Digital Library,”’ tutur Ainun.

Dia menambahkan, Kemenristekdikti mendukung upaya integrasi dan sinergi koleksi perpustakaan antarjaringan perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan daerah dan Perpustakaan Nasional.

Di era digital, perpustakaan di perguruan tinggi harus beradaptasi serta berevolusi sehingga tidak terlindas perubahan zaman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News