Era Ekonomi Digital Butuh Transformasi di Bidang Industri

Era Ekonomi Digital Butuh Transformasi di Bidang Industri
Menaker Hanif Dhakiri ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ketenagakerjaan di Jakarta, Selasa (30/1). Foto: Istimewa

”Salah satu upaya untuk menggenjot kualitas dan kuantitas sumber daya manusia di Indonesia adalah dengan masifikasi pelatihan kerja dan sertifikasi profesi,” ujar Hanif.

Di sisi lain, lokasi juga menjadi kendala tersendiri. Pada dasarnya, kata Hanif, Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia yang kompeten. Namun, penyebaran sumber daya tersebut kurang merata.

“Kami akan mudah menemukan sumberdaya yang berkualitas tinggi di kota-kota besar. Namun, saat kami berbicara daerah pelosok, jumlahnya akan sangat sedikit dan susah dicari,” tutur Menaker.

Salah satu upaya yang dilakukan Kemnaker untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan program 3R (Re-orientasi, Revitalisasi, dan Rebranding) di Balai Latihan Kerja (BLK).

“Melalui Program 3R, BLK akan fokus pada bidang tertentu dan jangkauannya lebih luas. Jadi, tenaga kerja yang lokasinya di pelosok bisa mengikuti pelatihan di BLK karena ada program boarding,” ujar Hanif.

Selain melalui pelatihan kerja, jelas Hanif, Kemnaker juga menggalakkan program pemagangan. Peserta pemagangan dapat belajar langsung di perusahaan, sehingga mereka tahu lingkungan kerja sesungguhnya seperti apa dan bagaimana cara bekerja yang baik.

“Ini pastinya melibatkan  pihak swasta. Oleh karena itu, kami sangat mengharap dukungan pihak swasta untuk berpartisipasi aktif dalam membangun ketenagakerjaan di Indonesia,” katanya.

Dengan investasi sumber daya manusia yang bagus, lanjut Hanif, Indonesia akan semakin siap untuk menghadapi persaingan global. Diharapkan kedepannya, sumber daya manusia yang bagus akan menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan sebesar 5,4% pada tahun 2018 ini. 

Era ekonomi digital saat ini akan membutuhkan transformasi di bidang industri dan ketenagakerjaan. Jika tida siap, perusahaan bisa menjadi syok dan bangkrut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News