Era Ekonomi Digital Butuh Transformasi di Bidang Industri

Era Ekonomi Digital Butuh Transformasi di Bidang Industri
Menaker Hanif Dhakiri ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ketenagakerjaan di Jakarta, Selasa (30/1). Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Era ekonomi digital saat ini akan membutuhkan transformasi di bidang industri dan ketenagakerjaan. Jika tidak siap menghadapi perubahan ke ekonomi digital perusahaan bisa menjadi syok dan bangkrut.

"Era ekonomi digital akan mempengaruhi banyak hal di bidang ketenagakerjaan. Industri akan dipaksa bertransformasi menjadi industri model baru yang berbasis teknologi. Jika tidak dikelola dengan baik, ini bisa mengalami guncangan industrial," kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ketenagakerjaan di Jakarta, Selasa (30/1).

Hanif mengatakan, transformasi industri penting agar bisa dikelola dengan baik. Itu juga akan mengubah karakter tenaga kerja di masa depan. Selain itu, di bidang tenaga kerja juga mengalami syok jika tidak bisa mengikuti perubahan teknologi tersebut.

Hanif menyebut perubahan tersebut juga akan membunuh sebagian jenis pekerjaan di masa kini, namun akan menumbuhkan pekerjaan-pekerjaan baru di masa depan.

Pekerjaan-pekerjaan baru itu disebutnya akan membutuhkan penguasaan keterampilan baru sehingga pemerintah akan menggenjot akses kepada pelatihan vokasional bagi para pekerja.

Hanif juga  berharap agar pihak swasta dapat berinvestasi kepada peningkatan keterampilan tenaga kerja baik melalui penyelenggaraan pelatihan maupun melalui program pemagangan.

"Industri harus memimpin dalam investasi sumber daya manusia. Di negara maju investasi SDM dari industri ini mencapai 70 persen, baru sisanya 30 persen dilakukan pemerintah. Di Indonesia belum, masih dilakukan secara bertahap," kata Hanif.

Lebih lanjut, Hanif menjelaskan, ada tiga hal yang harus diperhatikan secara serius terkait pembangunan ketenagakerjaan, yaitu kualitas, kuantitas, dan lokasi.

Kualitas berkaitan dengan bagaimana memastikan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Sementara itu, kuantitas berkaitan dengan seberapa banyak jumlah orang yang persyaratan untuk masuk ke dunia kerja yang bersaing.

Era ekonomi digital saat ini akan membutuhkan transformasi di bidang industri dan ketenagakerjaan. Jika tida siap, perusahaan bisa menjadi syok dan bangkrut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News