Era Presiden Joko Widodo, Pariwisata Jadi Andalan

Era Presiden Joko Widodo, Pariwisata Jadi Andalan
Kepulauan Seribu, salah satu dari 10 destinasi prioritas wisata yang akan dikembangkan. Foto: fajar.co/jpg

"Bukanlah hal yang mustahil bahwa suatu saat nanti devisa Indonesia yang terbesar akan dihasilkan dari pariwisata. Kita melihat betapa potensi pariwisata Indonesia yang begitu banyak dan indah, hanya tidur nyenyak belum tersentuh tangan-tangan dingin investor untuk mengembangkannya," jelas Johnnie Sugiarto.

Setidaknya ada 10 destinasi prioritas yang dinilai sangat potensial untuk dikembangkan. Borobudur, Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Kepulauan Seribu (Jakarta), Toba (Sumatera Utara), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Tanjung Lesung (Banten), Morotai (Maluku Utara), dan Tanjung Kelayang (Belitung), dinilai sangat pas untuk diorbitkan menjadi destinasi kelas dunia.

"Keputusan Pak Jokowi menjadikan daerah-daerah tadi menjadi top 10 destinasi prioritas sudah tepat. Sekarang tinggal memperbaiki infrastruktur dan konektifitas yang belum menyambung antara pasar dengan destinasi pariwisata yang sangat menjanjikan itu," ungkap pria berwajah oriental itu.

Johnie yakin, jika semua lini sepakat mendorong penbangunan infrastruktur dari bandara menuju ke destinasi, maka impian Jokowi menjadikan pariwisata sebagai penghasil devisi terbesar Indonesia bisa cepat tercapai.

"Ada pasar yang sangat besar. Wisatawan nusantara dengan penduduk 250 juta jiwa dan kelompok menengah yang terus tumbuh akan memberikan dampak yang luar biasa bagi industri pariwisata lokal. Belum lagi potensi wisatawan mancanegara. 

Ini satu-satunya industri yang memutarkan uang paling banyak dan memberikan lapangan kerja paling luas dan beragam. Pemerintah tidak boleh kendor mempromosikan pariwisata Indonesia, karena semua negara tetangga juga sangat mengharapkan devisa dari pasar pariwisata yang sangat besar dan tumbuh terus itu," paparnya. 

Misi Menpar Arief Yahya ke Korea Selatan, bertemu dengan para investor yang bakal menanamkan modal ke Pariwisata Indonesia itu juga positif. Banyak orang yang ingin menanamkan modal ke pariwisata Indonesia, termasuk China dan Korea. Ini indikator bahwa pariwisata sudah semakin dinikmati, dan punya prospek besar.(jpnn)

JAKARTA - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani makin terkesan dengan keseriusan Presiden Joko Widodo, yang membangun


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News