Era Presiden Joko Widodo, Pariwisata Jadi Andalan

Era Presiden Joko Widodo, Pariwisata Jadi Andalan
Kepulauan Seribu, salah satu dari 10 destinasi prioritas wisata yang akan dikembangkan. Foto: fajar.co/jpg

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani makin terkesan dengan keseriusan Presiden Joko Widodo, yang membangun Indonesia melalui fondasi pariwisata. Baru kali ini sektor pariwisata menjadi prioritas, selain infrastruktur, pangan, energi dan maritime. 

"Saya harus jujur mengakui kalau dibandingkan dengan presiden-presiden sebelumnya, Jokowi paling serius mengembangkan Pariwisata Indonesia. Terlihat dari struktur anggaran yang berani tanpa bada basi menaikkan dalam persentasi yang siginifikan," terang Haryadi Sukamdani, Kamis (1/6).

Salahkah itu? Tidak! Sama sekali tidak! Haryadi justru menganggap itu sebagai komitmen yang sangat kuat. Sangat strategis. "Kebijakan soal 10 Bali baru ini juga menjadi bukti konkret komitmen presiden. Ini perkerjaan jangka menengah dan panjang. Tapi presiden, meskipun membangun pariwisata itu semua orang tahu, return-nya lama. Investasi besar," kata salah seorang putera Sukamdani Sahid Gitosarjono pemilik group hotel nasional itu. 

Setelah 10 top destinasi itu, kata Hariyadi, juga akan menambah kawasan pariwisata lagi. Riau, Sumbar, Jabar, Sulsel makin bersaing untuk bangkit. Itu akan menjadi legenda baru bagi republik ini yang mensejahterakan masyarakat dengan model yang berkelanjutan. 

Riau, Sumbar, Jabar, Sulsel dan seterusnya yang akan switch ke model pembangunan pariwisata yang sustainable. Pariwisata diam-diam sudah mendrive, konsep Indonesia Incorporated, soliditas bersama untuk bangsa. Ada sinergi BUMN, ada Lembaga dan Kementerian lain yang sekarang bersatu untuk membangun pariwisata. "Ini perkembangan yang bagus," katanya. 

Kebetulan, pariwisata Indonesia juga tidak buruk. Berdasarkan tour and travel competitiveness index versi World Economic Forum (WEF), dengan kualitas layanan berstandar global, pariwisata Indonesia unggul di price. 

Indonesia juga kuat di nature dan culture, destinasinya banyak, alamnya indah. Dan  budayanya pun sangat kuat. "Yang dibutuhkan saat ini tinggal pembenahan. Misal, turis dari negara-negara bebas visa kunjungan jangan lagi digiring ke visa on arrival," tambah Haryadi.

Senada dengan Hariyadi, Vice President El John, Johnnie Sugiarto, yang merupakan salah satu pemain besar di bisnis pariwisata nasional, juga sangat yakin akan peluang keberhasilan target yang dicanangkan Jokowi. Dengan potensi yang dimiliki negeri ini, pemerintah dinilai hanya perlu memberikan akses yang lebih lancar bagi para wisatawan untuk darang ke objek-objek wisata yang ada di Indonesia.

JAKARTA - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani makin terkesan dengan keseriusan Presiden Joko Widodo, yang membangun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News