Erdogan Dipermalukan di Swedia, Lihat Nasib Bonekanya

Erdogan Dipermalukan di Swedia, Lihat Nasib Bonekanya
Sekelompok demonstran menggantung terbalik boneka Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di depan Balai Kota Stockholm, Swedia pada Kamis (12/1). Foto: Reuters

"Menggambarkan presiden yang dipilih secara populer dieksekusi di luar Balai Kota itu menjijikkan."

Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson mengatakan kepada penyiar TV4 pada hari Jumat bahwa tindakan itu "sangat serius" dan dia menganggapnya sebagai sabotase terhadap aplikasi NATO. Polisi mengatakan mereka tidak mengetahui insiden itu sampai selesai.

Kejaksaan Turki telah membuka penyelidikan pada hari Jumat atas insiden di Stockholm di mana patung Presiden Tayyip Erdogan digantung, kata media pemerintah, menambahkan tekanan diplomatik lebih lanjut dalam upaya Swedia untuk memenangkan persetujuan Turki untuk bergabung dengan NATO.

Kantor berita Anadolu milik negara Turki mengatakan penyelidikan diluncurkan setelah pengacara Erdogan mengajukan petisi hukum.

"Sebuah pengaduan pidana telah diajukan ke kantor kejaksaan kepala Ankara, menuntut agar penyelidikan dilakukan terhadap para pelaku," tulis pengacara presiden Huseyin Aydin di Twitter.

Menggemakan media Turki pro-pemerintah yang menyiarkan rekaman insiden itu, Aydin mengatakan insiden itu dipahami telah diorganisir oleh kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.

Juru bicara Erdogan Ibrahim Kalin mengutuk protes "menjijikkan dan keji" itu dan mengatakan pihak berwenang Swedia wajib mengambil langkah konkret berdasarkan hukum dan kesepakatan dengan Turki.

"Kecuali aktivitas organisasi teroris dihentikan, proses keanggotaan NATO tidak mungkin berlanjut," katanya di Twitter.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dianggap sebagai penghalang terbesar rencana Swedia bergabung dengan NATO.

Sumber Reuters

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News