Erdogan Peduli Khashoggi, tapi Sikat Jurnalis Negeri Sendiri

Erdogan Peduli Khashoggi, tapi Sikat Jurnalis Negeri Sendiri
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP

jpnn.com - Turki di bawah rezim Presiden Recep Tayyip Erdogan bukanlah negara yang ramah terhadap jurnalis. Namun, dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi negara yang terletak di dua benua itu menunjukkan kepedulian luar biasa.

Erdogan menegaskan bahwa pembunuhan yang terjadi di kantor Konsulat Saudi di Istanbul tersebut harus diungkap sejelas-jelasnya. Untuk mewujudkan ini, dia bahkan rela bekerja sama dengan Amerika Serikat, pihak yang ditudingnya bertanggung jawab atas anjloknya nilai tukar mata uang Turki, lira.

Akhir pekan lalu, Erdogan menelepon Presiden AS Donald Trump khusus untuk membicarakan kasus Khashoggi.

"Kami mencari keadilan dan ini akan terungkap dalam semua kebenarannya yang jelas, bukan melalui beberapa langkah biasa tetapi dalam semua kebenarannya yang telanjang. Ini bukan kasus biasa. Saya akan membuat pernyataan pada hari Selasa pada pertemuan anggota parlemen kelompok AK," kata Erdogan, Minggu (21/10).

"Insiden itu akan terungkap sepenuhnya," tekannya kepada Trump.

Baca Juga: 6 Jurnalis Turki Divonis Seumur Hidup, Apa Salah Mereka?

Pernyataan Erdogan bukan satu-satunya bentuk kepedulian Turki terhadap nasib Khashoggi. Sejak awal Ankara ngotot mengusut kasus ini.

Setelah penyelidikan berjalan, pejabat Turki getol membocorkan informasi ke media mengenai pembunuhan warga negara Arab Saudi itu. Bocoran-bocoran membuat Saudi sangat terpojok, hingga terpaksa mengakui kematian Khashoggi.

Turki di bawah rezim Presiden Recep Tayyip Erdogan bukanlah negara yang ramah terhadap jurnalis. Tapi, untuk kasus Jamal Khashoggi mereka sangat peduli

Sumber RMOL.co

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News