Erick Thohir Blak-blakan soal Kerja Sama dengan Tiongkok untuk Pengadaan Vaksin Covid-19

Erick Thohir Blak-blakan soal Kerja Sama dengan Tiongkok untuk Pengadaan Vaksin Covid-19
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Jakarta, Kamis (27/8). Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir buka-bukaan soal perkembangan kerja sama pengembangan vaksin Covid-19.

Ia sudah melakukan kontak dengan dua negara yakni Tiongkok dan Uni Emirat Arab (UAE).

Erick menjelaskan PT Bio Farma dan Sinovac Biotech Ltd dari Tiongkok sudah menjalin komitmen untuk pengadaan 20 juta dosis vaksin pada akhir 2020. Adapun sisanya sebanyak 250 juta dosis vaksin untuk 2021.  

Erick lantas menjelaskan secara teknis saat ini ada dua macam jenis vaksin, yaitu vaksin yang dimatikan atau dinonaktifkan. Namun, vaksin dengan teknik baru memang memerlukan hak paten.

“Untuk vaksin yang dinonaktifkan tidak perlu paten karena ini merupakan teknologi yang sudah berjalan dari 1970,” kata dia saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/8).

Erick menekankan kepada Sinovac bahwa dalam kerja sama itu pihaknya juga menginginkan komitmen transfer teknologi untuk penggunaan atau produksi vaksin Covid-19.

Sebab, ujar dia, PT Bio Farma selama ini sudah punya kemampuan memproduksi vaksin, meskipun kebanyakan yang generik.

Bio Farma bisa memproduksi 15 jenis vaksin dengan kapasitas produksi yang mencapai dua miliar dosis.

Erick Thohir sudah melakukan kontak dengan dua negara yakni Tiongkok dan Uni Emirat Arab.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News