Erupsi Berkurang, Lereng Merapi Berlubang
Warga Menduga Keluarkan Gas Berbahaya
Rabu, 10 November 2010 – 05:00 WIB

Erupsi Berkurang, Lereng Merapi Berlubang
Surono memaparkan, pengamatan dari pos pengamatan Merapi di Ketep, memang selalu terdengar suara gemuruh dengan intensitas lemah hingga kuat. Suara gemuruh cukup kuat terdengar pada pukul 02:08 yang disertai hembusan asap membumbung tinggi. Lantas pada pukul 08:03, juga terjadi semburan awan panas. "Di sela semburan awan panas itu juga teramati sinar api dan suara guguran lava," jelas Surono.
Pada pukul 05:00, juga teramati kolom asap setinggi 1.500 meter. Semburan awan panas itu terbawa arah angin dari timur ke barat. Sedangkan hujan abu vulkanik masih terjadi di wilayah Selo sebelah barat sejak pukul 09.00 hingga 10.30.
Selain pengamatan visual dan seismic, PV-MBG juga mengamati dari rekaman CCTV. Tampak pada rekaman itu guguran lava mengarah ke Kali Gendol terjadi sebanyak dua kali dengan jarak luncur maksimum 800 meter. Pukul 14.04 terasa gempa tektonik 5,6 SR dengan pusat gempa di 94 kilometer barat daya Jogjakarta.
Meski aktivitas Merapi menurun, namun status awas level 4 belum dicabut. Sebab, semakin bertambahnya material erupsi di sepanjang alur sungai yang berhulu dari puncak Merapi bisa berpotensi menimbulkan banjir lahar di seluruh sungai tersebut. "Status masih tetap awas," tandas dia.
BOYOLALI - Erupsi yang disertai gempa dahsyat beberapa hari lalu berdampak pada kondisi lereng Gunung Merapi. Warga menemukan dua titik yang diduga
BERITA TERKAIT
- Berikut Identitas 11 Korban Tewas Truk Tabrak Minibus di Purworejo
- Gunung Semeru Erupsi Lagi dengan Tinggi Letusan 1.000 Meter di Atas Puncak
- Jaksa Tuntut 4 Terdakwa Kurir Sabu-Sabu 40 Kg dengan Hukuman Mati
- Rudy Mas’ud Lantik 1.346 CPNS & PPPK, Ini Pesannya untuk ASN Baru
- Nelayan Terseret Arus Laut di Pesisir Barat Ditemukan Meninggal Dunia
- Polres Banyuasin Buka Layanan Hotline Laporan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, Catat Nomornya