Esensi Kinerja Ekspor Pangan di Tangan Menteri Amran

Esensi Kinerja Ekspor Pangan di Tangan Menteri Amran
Kepala Subbagian Komunikasi dan Pemberitaan Media Cetak, Kementerian Pertanian. Foto: Humas Kementan

Pun, program mekanisasi pertanian modern dan inovasi teknologi pertanian yang menjadi fokus pemerintahan saat ini harus dilanjutkan dan dijadikan sebagai program utama dalam setiap rezim pemerintahan ke depannya. Pasalnya tanpa teknologi, pembangunan pertanian yang maju mustahil bisa dicapai.

Begitu juga program optimalisasi lahan rawa yang sering disebut “Raksasa Tidur” harus benar-benar diwujudkan. Pada pembukaan Peringatan Hari Pangan Seduni HPS di Desa Jejangkit, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (18/10) bulan lalu, Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebutkan pengotimalan lahan rawa merupakan langkah cerdas dalam menjawab penyusutan lahan karena urbanisasi, industrialisasi dan perubahan iklimn. Pastinya, dalam mewujudkan semua program pembangunan pertanian memerlukan sinergitas dan kolaborasi yang baik antar semua pemangku kepentingan sebagai kunci dalam menghadapi tantangan dan peluang ekspor pangan ke depan.

Oleh karena itu, isu pangan dalam kancah Pilpres 2019 nanti harus dijadikan isu utama sebagai variabel penting dalam membangun negara yang kuat. Tentunya, memajukan pertanian harus didukung dengan pembangunan infrastruktur. Sebab berdampak nyata dalam memberikan akses dan ketersediaan pangan serta meningkatkan minat investasi. Dengan demikian, isu pangan berbasis kesejahteraan, ekspor dan investasi harus menjadi isu besar dalam membangun negara yang dicita-citakan.(jpnn)


kinerja cemerlang sektor pertanian terhadap surplus neraca perdagangan bukanlah kurun waktu ini saja tapi kurun waktu dua tahun terakhir.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News