Eulis Rosmiati, 20 Tahun Menjadi Bidan di Desa Sangat Terpencil dan Tertinggal
Tergugah ketika Melihat Dapur Jadi Tempat Bersalin
Rabu, 20 Juli 2011 – 02:56 WIB
Untuk menghilangkan batas antara wilayahnya dan daerah lain, dia menggugah warga untuk mendukung program ambulans desa. Namun, bukan patungan untuk membeli ambulans. Warga yang memiliki kendaraan seperti mobil, motor, atau kendaraan apa pun dimintai komitmen untuk membantu warga. "Digunakan oleh warga yang memerlukan kapan pun," tegasnya.
Saat ini, warga Desa Ujung Genteng telah merasakan manfaat pemikiran Eulis. Kegigihan Eulis membuat dirinya dinobatkan sebagai bidan teladan. Saat ini, dia masih menjadi satu-satunya bidan di desa tersebut. Dia berharap gubernur tidak mengingkari janjinya untuk membangun puskesmas. (c5/kum)
Menjadi bidan di desa yang sangat terpencil di Jawa Barat, bagi Eulis Rosmiati, dianggap sebagai pengabdian. Hingga kini, 20 tahun sudah dia mengabdi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor