Euro
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
jpnn.com - Tidak mudah menyatukan Eropa. Dari dulu sampai sekarang Benua Biru itu terpecah-pecah oleh suku-suku bangsa kecil-kecil dengan ratusan bahasa yang berbeda.
Menjadikan Eropa sebagai entitas yang bersatu di bawah Pan-Eropa adalah impian lama yang sulit terealisasi.
Di panggung sejarah telah muncul orang-orang kuat yang ingin menyatukan Eropa menjadi satu.
Tidak cukup dengan negoisasi politik yang damai, tetapi dengan kekerasan dan peperangan.
Seperti ungkapan Carl von Clausewitz dalam "On War" (1832) perang adalah diplomasi dengan cara berbeda.
Maka muncullah orang-orang kuat yang menyulut Perang Eropa. Napoleon dari Prancis dan Hitler dari Jerman. Mereka berambisi menyatukan Eropa di bawah kepemimpinan diktatorial mereka.
Keduanya gagal dengan akibat yang mengerikan.
Perang sudah tidak ada lagi. Eropa modern sudah bersatu dalam Uni Eropa, tetapi penyatuan dalam arti Pan-Eropa dalam satu pemerintahan yang utuh tidak bisa terwujud.
Perang Eropa sekarang berkobar lagi. Bukan di medan perang, tetapi di stadion sepak bola. Euro 2020.
- Kafe Planologi
- Toni Kross Bakal Memperkuat Timnas Jerman di Euro 2024
- Touring of Tiga Jari di Austria Sukses, Dukungan untuk Ganjar-Mahfud di Eropa Makin Kuat
- TPN Yakin Diaspora Muda di Eropa Menangkan Ganjar-Mahfud
- Uci Flowdea Senang Berkeliling Eropa, Ini Sebabnya
- Regina Art Monologue Project Siap Dipentaskan di Eropa, 5 Hari Lagi Bertolak ke Berlin