Evakuasi 344 Warga Diwarnai Tembakan dari KKB, Tegang!
Meti perkirakan, kerugian materil yang dialaminya mencapai belasan juta utamanya barang jualan yang ditaksir senilai Rp 10 juta.
Meti menambahkan, kekerasan sama sekali tidak dialami. Tapi rasa ketakutan terus menghantui, apalagi saat terdengar bunyi seperti letupan senjata akan membuat warga tambah ketakutan.
Juga, ketika ada seorang warga yang diperkosa membuat warga lainnya terutama wanita juga ketakutan.
Demiana Murib warga Suku Damal, memilih untuk dievakuasi karena khawatir jika tetap bertahan akan kelaparan. “Kalau mau tinggal di sana mau makan apa. Bisa mati,” kata Demiana.
Selama beberapa minggu ini, Demiana mengungkapkan ia bersama keluarganya tidak bisa kemana-mana. Belanja ke Kota Tembagapura juga tidak bisa karena dilarang oleh KKB.
Akhirnya mereka belanja di kios masyarakat setempat. Ketika beras habis, maka yang disantap hanya biskuit.
Warga yang sudah dievakuasi ini tidak ditampung di posko atau tenda tapi langsung diserahkan kepada paguyuban. Namun Pemda Mimika terus memantau terutama pemberian bantuan bahan makanan.
Wakil Bupati Mimika, Yohanis Bassang, SE MSi sangat mengapresiasi TNI dan Polri, yang berhasil mengevakuasi masyarakat dari Banti dan kampung sekitarnya. (sun)
Tangis haru mewarnai kedatangan warga yang dievakuasi dari kawasan yang hampir sebulan dikuasasi kelompok kriminal bersenjata (KKB).
- 5 Berita Terpopuler: PPPK Tak Perlu Khawatir, Wakil Rakyat Punya Solusi soal Penempatan Guru, Pertama dalam Sejarah
- Masyarakat Suku Kopkaka Tolak Keberadaan KKB yang Jadi Momok Menakutkan
- 5 Berita Terpopuler: Pintu Tol Honorer jadi ASN Terbuka, Nasib P1-P4 Bagaimana? BKN Mengungkapkan Sesuatu
- Kepala Suku Ini Minta TNI-Polri Bertindak Tegas terhadap KKB
- Warga Dievakuasi untuk Menghindari Letusan Gunung Ruang
- Ubah Sebutan KKB Menjadi OPM, Panglima TNI Banjir Dukungan