Evakuasi 344 Warga Diwarnai Tembakan dari KKB, Tegang!

Dari hasil pendataan, sebagian besar warga berasal dari Toraja yang jumlahnya mencapai 133 orang.
Nusa Tenggara Barat ada 8 orang, Bugis-Makassar ada 34 orang, Batak 3 orang, Suku Jawa ada 91 orang, Suku Damal (Papua) ada 22 orang, Nusa Tenggara Timur ada 5 orang.
Kepolisian juga melakukan pendataan bagi warga yang mengalami tindakan kriminal selama berada di Banti.
Sebagian besar warga melaporkan telah kehilangan uang jutaan rupiah, juga handphone yang disita oleh KKB. Ada pula yang melaporkan mengalami penodongan oleh KKB.
Ifa, seorang warga yang memiliki seorang anak berusia 2 bulan mengatakan ia baru ke Kimbeli sekitar sebulan lalu, ketika anaknya berusia sebulan. Soal anaknya tidak ada kendala karena masih bergantung pada ASI.
Ifa mengatakan, saat KKB mulai masuk ke kampung, ada tokoh masyarakat bernama Kamaniel yang bersedia menampung warga di rumahnya sehingga bisa berada dalam kondisi aman. “Dia baik dengan kami,” katanya.
Ditambahkan Meti Palayukan, seorang warga yang setiap hari berdagang mengungkapkan sebenarnya mereka masih bisa beraktivitas tapi tidak seperti biasanya.
Ia bahkan masih bisa menjalankan usaha kiosnya. Namun, KKB melakukan sweeping HP, mengambil rokok, uang dan emas.
Tangis haru mewarnai kedatangan warga yang dievakuasi dari kawasan yang hampir sebulan dikuasasi kelompok kriminal bersenjata (KKB).
- Eks Sesmilpres Sebut KKB Sudah Menyerang Wibawa Negara
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi