F1 H20

Oleh: Dahlan Iskan

F1 H20
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Down town pantai Toba ini disebut Mulia Raja. Zaman dulu, Raja Napitupulu, pemilik tanah di situ, menyerahkannya ke pemerintah. Jadilah dermaga wisata utama. Dermaga Mulia Raja.

Di dekat dermaga ini ada lapangan sepak bola. Itulah lapangan Lumban Silintong. Lapangan rumput. Untuk main sepak bola. Kalau nendangnya sekuat Hulk, bolanya bisa sampai ke danau.

Lapangan ini juga sering untuk pentas apa saja. Termasuk musik dan hiburan rakyat.

Saya pernah satu panggung dengan Judika di lapangan ini: ia yang menyanyi saya yang mengagumi.

Sekarang, lapangan rumput itu sudah dibeton. Di atas beton itu dibangun tribun besar. Itulah tribun utama untuk penonton VIP F1 H20. Kursi-kursi sudah dipasang: menghadap danau, menghadap dermaga.

Beda dengan Mandalika yang panas, udara danau Toba dan sekitarnya sangat sejuk.

Berada di sekitar Toba serasa di Swiss. Sejuk, indah, damai, apalagi pemandangan sekitar Toba  juga bergunung, berlembah dan berbukit.

Itu ibarat ratusan gadis telanjang dicat hijau yang berbaring telentang. Sejauh mata memandang serbahijau menyejukkan.

Baru sekali ini Toba menjadi ajang acara wooww tingkat dunia, F1 H20. Sukses MotoGP di Mandalika, Lombok, rupanya bisa diloncatkan jauh ke barat: ke Toba.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News