F1 H20

Oleh: Dahlan Iskan

F1 H20
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Air limpahan dari PLTA pertama itu kembali ke sungai Asahan. Dipakai lagi untuk membangkitkan listrik di PLTA berikutnya. Yang lokasinya lebih rendah dari PLTA pertama.

Baca Juga:

Lalu dipakai lagi untuk PLTA ketiga, di posisi Asahan yang lebih rendah lagi. Kelak masih bisa dibangun dua PLTA lagi di bagian lebih hilir Asahan.

Toba telah menghidupkan ekonomi di hilir Asahan, tetapi belum maksimal dalam menghidupkan ekonomi di sekitar danaunya sendiri.

Wisata Toba belum sesukses nama Besarnya. Kini Toba dicoba dihidupkan dengan nafas besar: F1 Powerboat (F1 H20).

Acara besar ini memaksa Toba membenahi diri. Dermaga wisata utama Toba dibangun baru. Tidak lagi hanya dermaga kayu.

Lalu dibangun dermada baru lagi di sebelahnya. Khusus untuk F1 Powerboat nanti.

Meski panjang (keliling) pantai danau Toba itu lebih dari 300 km, tetapi bagian yang ramai hanya yang di sisi timur. Itulah pantai 'down town' danau Toba.

Banyak penduduk di sisi ini. Kini bagian yang dulu kumuh itu terasa lapang. Lebih tertata. Lebih rapi.

Baru sekali ini Toba menjadi ajang acara wooww tingkat dunia, F1 H20. Sukses MotoGP di Mandalika, Lombok, rupanya bisa diloncatkan jauh ke barat: ke Toba.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News