Dhania Eliezar
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - ANDA terkejut lagi kemarin: Richard Eliezer alias Bharada E dijatuhi hukuman sangat ringan. Hanya 18 bulan penjara, padahal dia yang menembak kepala Brigadir Yosua Hutabarat.
Mungkin hakim punya keyakinan, yang tidak diucapkan, belum tentu tembakan itu yang menewaskan Yosua.
Bisa saja Yosua baru tewas oleh tembakan setelah itu: yang dilakukan Ferdy Sambo.
Yang jelas hakim menilai Eliezer adalah justice collaborator. Berkat keterangan Eliezer-lah terungkap bahwa dia hanya disuruh atasannya: Sambo, bahkan Sambo sendiri lantas juga menembakkan pistol ke kepala Yosua.
"Namun, itu berlebihan. Terutama bila dikaitkan dengan hukuman pada Bripka Ricky Rizal yang 13 tahun," ujar sahabat Disway Rohman Budijanto (Roy) yang juga ahli hukum di Universitas Brawijaya dan Universitas Muhammadiyah Malang.
"Padahal, justru Rizal yang berani menolak perintah Sambo untuk menembak Yosua," tambah doktor hukum dari Unair Surabaya itu.
Saya mengenal Roy sangat lama. Ia wartawan yang berprestasi. Sampai pernah jadi pemred di Jawa Pos. Lalu kini merangkap jadi staf khusus Menko Kesra.
"Kalau Rizal dihukum 13 tahun penjara, seharusnya Eliezer dihukum 15 tahun. Itu sudah ringan. Seharusnya, kan, seumur hidup," katanya.
ANDA terkejut lagi kemarin: Richard Eliezer dijatuhi hukuman sangat ringan. Hanya 18 bulan penjara, padahal dia yang menembak Brigadir Yosua.
- Begini Update Kasus Penembakan 3 Polisi saat Menggerebek Judi Sabung Ayam di Lampung
- Polda Riau akan Tetapkan Tersangka Kasus SPPD Fiktif yang Rugikan Negara Ratusan Miliar
- Barong Bola
- Modus Arisan dan Investasi, IRT di Purwakarta Tipu 580 Orang hingga Rp1 Miliar
- BG Minta Aparat Penegak Hukum Tindak Tegas Ormas Bermodus Premanisme
- Mbah Tupon Korban Mafia Tanah? Ini Kata Kombes Ihsan