Facebook Menutup Akses Warga Australia Mendapatkan Berita Tepercaya, Pemerintah Geram!

Bahkan, laman Facebook milik instansi pemerintah pun kena dampaknya, tetapi kemudian dinyatakan oleh raksasa teknologi itu sebagai kesalahan.
Pemerintah Australia mengatakan larangan tersebut mengancam "kredibilitas" platform media sosial besutan Mark Zuckerberg itu.
"Facebook perlu memikirkan dengan sangat hati-hati tentang apa artinya ini bagi reputasi dan posisinya," kata Menteri Komunikasi Paul Fletcher kepada ABC.
"Facebook bertindak seperti pemerintah yang menindas, sangat membatasi dan menyensor aliran informasi ke Australia," kata Human Rights Watch Elaine Pearson pada kesempatan lain.
Sementara itu, Bendahara Josh Frydenberg membuat twit jika dia telah melakukan diskusi "konstruktif" dengan kepala eksekutif Facebook Mark Zuckerberg pada hari ini.
Kebijakan pemblokiran oleh Facebook dilakukan beberapa jam setelah Google setuju membayar News Corp Rupert Murdoch untuk konten dari situs berita di seluruh kerajaan medianya. (rdo/jpnn)
Facebook berpendapat undang-undang tersebut tidak mencerminkan cara kerja internet, dan secara tidak adil
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha
- Mark Zuckerberg Mengumumkan Pencapaian Jumlah Pengguna WhatsApp
- Yahoo Tertarik Membeli Chrome, OpenAI juga Berminat
- Lampaui Amazon dan Google, Bitcoin Kini Jadi Aset Kelima Terbesar di Dunia
- Mark Zuckerberg Mengaku TikTok Sebagai Ancaman Serius Bagi Bisnis Meta
- Perkuat Infrastruktur Cloud, CARSOME Group Gandeng Google Dorong Inovasi Berbasis Data dan AI
- Pengguna Android Auto Kini Lebih Bebas Memainkan Gim di Mobil