Fadilah Nusantara

Oleh: Dahlan Iskan

Fadilah Nusantara
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Meski hubungannyi dengan Amerika begitu kental, tetapi Fadilah tetap bersikap independen. Yakni ketika dia harus menghadapi permintaan khusus dari sana.

Dia menolak permintaan itu. Dengan alasan ketahanan nasional Indonesia: dia tidak mau mengirim sampel-sampel darah orang Indonesia ke sana.

Maka waktu ada pandemi flu burung nama Fadilah sangat terkenal di seluruh dunia. Semua itu diceritakan dalam bukunyi yang sudah terbit.

Kini usia Fadilah 71 tahun. Dia aktivis di Muhammadiyah dan pandai menyanyi. Bahkan dia masih menyanyi untuk sang suami sehari sebelum meninggal dunia.

Sebagai ahli virus, Fadilah tahu apa saja di balik proses penemuan vaksin Covid-19 sekarang ini. Dan dia pilih Vaksin Nusantara.

Saya sendiri, di Surabaya, ikut jadi sasaran pendaftaran Vaksin Nusantara. Padahal saya bukan siapa-siapa. Ratusan orang mendaftar lewat saya.

Mereka mau menjadi relawan uji coba fase II. Mereka menunggu dan menunggu: kapan. Selama menunggu itu beberapa orang mendapat giliran vaksinasi Sinovac dan AstraZeneca. Termasuk istri saya.

Yang sampai sekarang belum vaksinasi bertekad akan berangkat ke Jakarta. Satu bus. Agar mendapatkan Vaksin Nusantara. Hari Rabu minggu depan.

Sebagai ahli virus, Fadilah pilih Vaksin Nusantara. Konon Sufmi Dasco Ahmad juga, bahkan Aburizal Bakrie sudah mencuri start.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News