Fadli: Prabowo tak Bermaksud Menghina Warga Boyolali

jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan calon presiden (capres) Prabowo Subianto terkait "tampang Boyolali" menuai polemik. Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengajak untuk melihat persoalan yang terjadi di dalam politik secara jernih.
Dia menilai pidato Prabowo terkait Boyolali itu sebetulnya sebuah gaya retorika. Karena itu, dia menegaskan tidak ada maksud Prabowo untuk menghina apalagi menjelekkan masyarakat Boyolali.
"Justru di situ Pak Prabowo mempromosikan dekat dengan masyarakat Boyolali sehingga bisa memberikan satu ruang yang tidak ada jarak, begitu ya. Itu menggambarkan kedekatan, jangan dilihat atau di interpretasikan yang berbeda," kata Fadli kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/11).
Dia menambahkan, Prabowo menggambarkan kalau orang yang sudah dekat dengannya dengan cara yang berbeda. Hal itu agak berbeda dengan orang yang tidak terlalu akrab, sehingga bicaranya jadi formal.
"Tapi, justru Pak Prabowo dengan gaya retorik itu sebetulnya merasa dekat dengan masyarakat Boyolali," katanya.
Selain itu, kata dia, Prabowo juga menggambarkan itu sebagai window of analysis bahwa ketimpangan masih begitu besar, cukup banyak.
Dia mengatakan, tidak masalah kalau Prabowo dilaporkan karena itu merupakan hak setiap orang. "Pasti akan kami hadapi. Tapi, harus dilihat konteksnya seperti ada berbicara itu," ujarnya. (boy/jpnn)
Pernyataan Prabowo Subianto saat kampanye soal tampang Boyolali menuai kecaman banyak kalangan.
Redaktur & Reporter : Boy
- Idrus Marham: Pembangunan Berjalan Sukses, Rakyat Ingin Prabowo Kembali Jabat Presiden RI
- Hadiah Prabowo Subianto Untuk Para Buruh Pada Momen May Day 2025
- May Day, Prabowo Berikan 2 Hadiah Spesial untuk Buruh
- Lihatlah Aksi Presiden Prabowo Melepas Kemeja di Depan Buruh
- Prabowo Akan Hadir dan Beri Sambutan saat Perayaan Hari Buruh di Monas
- Ketua Umum KSPSI: Presiden Prabowo Bakal Hadiri Peringatan May Day di Monas