Fadli Zon: Pencabutan Subsidi Listrik Kontraproduktif Bagi Perekonomian

Alih-alih memberikan stimulus untuk mendorong konsumsi masyarakat, lannjutnya, pemerintah malah terus menekan masyarakat.
"Apa gunanya proyek listrik 35 ribu MW jika rakyat tak memiliki daya beli?! Jangan lupa, tanpa ‘demand’, pembangunan infrastruktur tidak akan mendorong ‘output’ perekonomian. Jalan tol, bandara, atau pelabuhan itu hanya sarana untuk menopang aktivitas ekonomi saja. Jika masyarakat tak punya daya beli, apanya yang mau ditopang?! Pemerintah terkesan mengabaikan persoalan ini," tukasnya.
Fadli mengatakan, ketimbang memotong-motong anggaran yang efek destruktifnya jauh lebih besar dari efek positifnya, pemerintah seharusnya melakukan rasionalisasi proyek pembangunan infrastruktur.
"Prioritas pembangunan ekonomi kita mestinya adalah meningkatkan daya beli, bukan membangun infrastruktur," pungkasnya. (adv/jpnn)
Pencabutan subsidi listrik bagi 18,7 juta rumah tangga pelanggan R-1 atau 900 VA, membuat hidup masyarakat yang sudah susah semakin menderita.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Momen KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 2,25 T ke Pertamina Diputihkan