Fadli Zon: RI-Ukraina Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Pertahanan

jpnn.com - Sehari sebelum menghadiri Global Open Parliament Conference di Ukraina, Wakil Ketua DPR Fadli Zon melakukan pertemuan dengan Deputi Menteri Pertahanan Ukraina, Ivan Rusnak.
Pada pertemuan tersebut, dibahas perkembangan isu pertahanan Ukraina, termasuk upaya penguatan kerjasama kedua negara.
Terkait dengan perkembangan isu keamanan di Ukraina, Deputi Menteri Pertahanan Ivan Rusnak, menyampaikan tentang pendudukan di 3 wilayah yaitu Crimea, Luhansk, dan Donetsk yang dinilai mengganggu kedaulatan teritori Ukraina.
Ivan Rusnak menyambut baik hubungan kedua negara yang makin meningkat termasuk kerjasama teknis di bidang militer.
Ia juga mendukung peningkatan kerjasama industri pertahanan dengan Indonesia. Menurutnya, teknologi alat-alat pertahanan yang dimiliki Ukraina dapat mendukung kebutuhan alutsista Indonesia.
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan simpati terhadap situasi yang terjadi di kawasan. Fadli berharap sengketa dapat diselesaikan melalui upaya damai dan diplomasi, baik dalam kerangka bilateral maupun multilateral.
“Tindakan militer justru akan membuat ancaman bagi human security dan tentunya mempersulit proses perdamaian yang ingin dicapai,” kata Fadli Zon.
Terkait peningkatan kerjasama pertahanan, dari sisi parlemen, Fadli Zon akan mendorong agar Agreement on Defense Cooperation antara Indonesia-Ukraina yang sudah ditandatangani pada 2016, dapat terealisasi. Seperti kerjasama teknis di bidang pertahanan.
Sehari sebelum menghadiri Global Open Parliament Conference di Ukraina, Wakil Ketua DPR Fadli Zon melakukan pertemuan dengan Deputi Menteri Pertahanan
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Momen KSAL Minta Tunggakan BBM TNI AL Rp 2,25 T ke Pertamina Diputihkan
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!
- Jampidsus Sita 47.000 Ha Lahan Sawit Ilegal, Sahroni: Langkah Konkret Kembalikan Kerugian Negara