Fahri Hamzah: 2018, Tahun Politik Tak Akan Dibiarkan Kosong
Semua orang akan turun ke lapangan dan terlibat dalam pertarungan politik
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan politik saat ini dan tahun-tahun sebelumnya sesungguhnya telah sangat toleran terhadap stabilitas. Hal itu untuk memberikan ruang kepada pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk membuat kebijakan meskipun banyak sekali yang kontroversial terutama kebijakan di bidang ekonomi.
Namun, Fahri Hamzah mengakui ada semacam kesepakatan untuk tidak mengganggu jalannya pemerintahan karena ingin membiarkan pemerintah secara maksimal memanfaatkan stabiltas yang ada. Tujuannya agar pemerintah dapat merancang satu desain pembangunan ekonomi terutama untuk memenuhi khususnya janji-janji pemilu Jokowi-JK yang pernah dilakukan pada saat kampanye 2014.
“Tetapi saya mengatakan tahun 2018 itu tidak akan mudah lagi karena ini adalah tahun politik tidak akan dibiarkan kosong. Semua orang akan turun ke lapangan dan terlibat dalam pertarungan politik dengan berbagai modus dan dimensi yang mereka miliki,” ujar Fahri Hamzah kepada JPNN.com, Minggu (31/12) ketika dimintai catatan akhir tahun 2017 dan proyeksi 2018 di bidang politik.
Dalam situasi tersebut menurut Fahri, saatnya untuk pemerintah membuktikan daya tahannya dalam mengelola politik. Sebab di tahun-tahun sebelumnya politik itu relatif tidak dikelola dan dibiarkan. "Karena memang orang melihatnya menjaga stabilitas maka relatif tidak ada goncangan,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.(fri/jpnn)
2018, saatnya pemerintah membuktikan daya tahannya dalam mengelola politik. Sebab tahun-tahun sebelumnya politik itu relatif dibiarkan demi menjaga stabilitas.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Ketua Majelis Adat Sasak Mengajukan 2 Nama Menteri Untuk Mengisi Kabinet Prabowo
- Golkar Bakal Berperan Strategis Ciptakan Stabilitas Politik Pemerintahan Prabowo-Gibran
- PT 4 Persen Diubah, Fahri: Baiknya Ditetapkan Lebih Cepat
- Aktivis 98 Sepakat Menjaga Demokrasi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Sentil Fahri Hamzah yang Sebut Anies-Muhaimin Tersangka setelah Pilpres, Sahroni: Sadarlah!