Fahri Hamzah: BJ Habibie Berhenti Setelah Melaksanakan Tugas Raksasa

Fahri Hamzah: BJ Habibie Berhenti Setelah Melaksanakan Tugas Raksasa
Karangan bunga di kediaman BJ Habibie. Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menyebut anak muda Indonesia harus banyak belajar dari sosok mendiang Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie. Sebab, kata Fahri, Habibie merupakan figur penting yang memimpin Indonesia melewati masa transisi dari Orde Baru ke Reformasi.

"Beliau menerima kursi presiden dari Presiden Soeharto yg mengundurkan diri, lalu beliau bekerja dalam satu tahun tujuh bulan," kata Fahri ditemui usai bertakziah ke rumah duka almarhum Habibie di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (11/9) malam.

Fahri menuturkan peran Habibie teramat besar bagi Indonesia. Pria kelahiran Parepare itu mampu menyelamatkan ekonomi Indonesia yang sedang terpuruk di masa transisi.

"Beliau bereskan ekonomi Indonesia sehingga masyarakat tidak terlalu banyak mengantre sembako waktu itu," lanjut Fahri.

Kemudian, ungkap dia, Habibie juga mampu menyelamatkan politik Indonesia. Habibie mampu menjaga demokrasi Indonesia tidak mati di masa transisi.

"Peran yang penting adalah menyiapkan kepemimpinan baru di Indonesia, legislatif dan eksekutif. Menyelenggarakan pemilu yang diakui seluruh dunia," ucap dia.

Fahri mengisahkan, Habibie dipaksa sejumlah pihak untuk tetap maju dalam pemilihan presiden. Namun, Habibie tegas menolak. Justru Habibie memberikan kepercayaan tongkat kepemimpinan negara ke Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Beliau berhenti dan menjalankan hidup sebagai warga negara biasa. Pak Habibie merupakan monumen kebesaran jiwa bagaimana orang itu berhenti di saat yang tepat setelah melaksanakan tugas raksasa," terang Fahri.

Fahri Hamzah mengenang kembali saat BJ Habibie menolak maju dalam pemilihan presiden.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News