Fahri Hamzah: Hawa Ketidakpastian Hukum Memang Menyebar
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Presiden Joko Widodo merespons pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Susilo sebelumnya mengingatkan agar tidak ada kriminalisasi jelang Pilkada Serentak 2018 dan Pemilu 2019.
Menurut Fahri, sebenarnya concern terbesar Presiden RI Keenam SBY adalah perasaan adanya ketidakpastian hukum.
Nah, Fahri berujar, kalau seorang mantan presiden seperti SBY menyampaikan keluhan seperti itu, berarti memang ada satu kondisi yang kadang-kadang bisa disebut seperti anomali bahwa hukum itu kelihatan tidak pasti.
Fahri mengaku mendengar berbagai macam informasi seperti soal gubernur maupun bupati dikriminalisasi kemudian diganti oleh wakilnya.
Selain itu, lanjut Fahri, dalam masa pilkada seperti ini ada kandidat tertentu diancam harus berpasangan dengan seseorang, jika tidak mau maka dikriminalisasi.
"Jadi hawa ketidakpastian hukum itu memang menyebar," kata Fahri di gedung parlemen, Jakarta, Jumat (5/1).
Karena itu, Fahri berpendapat sebenarnya yang menjadi concern SBY ada perasaan bahwa hukum tidak ada kepastian.
Fahri Hamzah berharap Presiden Jokowi segera merespons keluhan SBY soal adanya ketidakpastian hukum.
- Ketua Majelis Adat Sasak Mengajukan 2 Nama Menteri Untuk Mengisi Kabinet Prabowo
- PT 4 Persen Diubah, Fahri: Baiknya Ditetapkan Lebih Cepat
- Aktivis 98 Sepakat Menjaga Demokrasi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Sentil Fahri Hamzah yang Sebut Anies-Muhaimin Tersangka setelah Pilpres, Sahroni: Sadarlah!
- Elektabilitas PSI dan Gelora Terdongkrak Tokoh Parpol dan Prabowo-Gibran, Begini Datanya