Fahri Hamzah Nilai Pidato Prabowo Masuk Akal

Fahri Hamzah Nilai Pidato Prabowo Masuk Akal
Fahri Hamzah. Foto: Humas DPR for JPNN.com

Padahal, lanjut Fahri, ada persoalan lain yang mengancam. Misalnya, adu domba dalam politik, tergerusnya kesejahteraan rakyat, konsentrasi penguasaan sumber daya kapital atau faktor produksi oleh segelintir orang, koefisien gini kepemilikan lahan yang masih 0,8 persen.

“Artinya 1 persen orang menguasai 80 persen lahan di Indonesia. Ada yang menguasai 4 juta hektar,” katanya.

Bahkan, lanjut Fahri, sekarang Indonesia memuji-muji utang seolah itu baik. Dia mengingatkan utang itu jelek, apalagi kalau yang berutang dan yang menanggung negara.

“Jadi utang itu jelek. Apalagi sekarang katanya BUMN berutang. Utang BUMN itu bahayanya bisa menyebabkan delusi saja dan konversi kepemilikan dari kepemilikan Indonesia menjadi kepemilikan asing,” katanya.

Bahkan, lanjut Fahri, yang bahaya lagi adalah tempat berutangnya di negara yang menganut paham kapitalisme sehingga kalau berutang ke swasta padahal dikuasai negara, maka konversi kepemilikan itu dari negara ke negara.

“Jadi situasi ini bisa saja menciptakan kerawanan yang menjadikan bangsa ini terancam,” katanya.

Nah, Fahri menegaskan, warning kewaspadaan dari Prabowo ini harus dicatat serta dijawab dengan yakin dan mantap. Kalau tidak yakin dan mantap tapi malah gusar, jangan jangan pemerintah sedang tidak sanggup menjalankan pemantapan dari situasi nasional.

“Soal ideologi, politik, ekonomi, kesejahteraan rakyat, yang hari ini makin tampak lemah,” ungkapnya. (boy/jpnn)

Fahri Hamzah menilai, pidato Prabowo Subianto mengutip soal kajian Indonesia bubar 2030 masuk akal dan harus dianggap sebagai peringatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News