Fahri Hamzah: Pak Jokowi, Kalau Buruh Asing Masuk Papua, Rakyat Bisa Ribut

Fahri Hamzah: Pak Jokowi, Kalau Buruh Asing Masuk Papua, Rakyat Bisa Ribut
Tampak Tenaga kerja asal Tiongkok yang dipekerjakan di PT Cemindo Gemilang, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten bingung saat Fahri Hamzah mengajak mereka bicara dalam Bahasa Inggris. “Boro-boro Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris pun mereka tak bisa,” kata Fahri Hamzah. FOTO: Zulfasli/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Fahri Hamzah minta pemerintah tidak mengulangi peristiwa masuknya buruh kasar asal Tiongkok untuk mengerjakan pembangunan pabrik dan pelabuhan sebagaimana yang telah terjadi di PT Cemindo Gemilang, selaku pemegang merk semen merah putih, di Kecamatan Bayan, Lebak Provinsi Banten.

Permintaan tersebut disampaikan Fahri Hamzah guna mengantisipasi kejadian serupa terkait adanya persediaan lahan seluas 5 juta hektar dari pemerintah bagi investor untuk menanamkan modalnya di Provinsi Papua.

“Pak Jokowi ini kan menyediakan lahan industri seluas 5 juta hektar di Papua. Ini mirip dengan apa yang diperoleh oleh PT Cemindo Gemilang yang oleh pemerintahan SBY diberi 500 hektar lahan industri di Banten sebagai konsesi investasi dan Masteplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),” kata Fahri Hamzah, di Pressroom DPR, Senayan Jakarta, Jumat (11/9).

Sebagai sebuah niat baik, menurut Wasekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, putusan Jokowi menyediakan lahan industri di Papua itu patut didukung oleh semua pihak terkait.

“Niat Pak Jokowi itu sangat mulia sebab akan berdampak terhadap penyediaan lapangan kerja bagi saudara-saudara kita di Papua,” tegas Fahri Hamzah.

Masalahnya menurut Fahri, niat baik presiden itu nantinya tidak didukung oleh para menterinya karena membiarkan pekerja asing tanpa keahlian masuk ke Papua. Sehingga tenaga kerja Papua tidak mendapat manfaat apa-apa.

Menurut Fahri, PT Cemindo Gemilang itu ternyata investornya pengusaha nasional yang di-backup oleh konsorsium bank BUMN. Tapi untuk membangun pabrik dan pelabuhan dilakukan oleh kontraktor asal Tiongkok berikut dengan buruhnya.

Peristiwa tersebut pinta Fahri, jangan sampai terulang kembali di Papua. “Kalau itu terjadi, pasti ribut rakyat nantinya,” ucap Fahri Hamzah.(fas/jpnn)


JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Fahri Hamzah minta pemerintah tidak mengulangi peristiwa masuknya buruh kasar asal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News