Fahri Mengadu ke Kapolri Gegara Tak Lulus Tes Polisi, Polda Metro Merespons Begini

Fahri Mengadu ke Kapolri Gegara Tak Lulus Tes Polisi, Polda Metro Merespons Begini
Kepala Bidang Dokter Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Metro Jaya Kombes Didiet Setioboedi menunjukkan buku Ishihara Buta Warna dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin (30/2). Foto: Mercurius Thomos Mone/jpnn

Dia menyebut buku ishihara buta warna tersebut adalah buku yang digunakan panitia seleksi tiap tahun untuk mengecek kondisi mata calon polisi.

"Buku ishihara ini dijual bebas di tempat penjualan alat kesehatan sehingga bisa dipelajari dan dihafal," tutur Didiet.

Dia menyebut Fahri akhirnya tidak lolos setelah melewati tim supervisi yang melakukan pemeriksaan lebih intensif.

"Jika diperiksa secara mendalam ini (buta warna,red) bisa kelihatan. Jadi, kemungkinan terbesar yaitu dia belajar dan menghafal buku ishihara," ungkap Didiet.

Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Kombes Langgeng Purnomo mengatakan kegiatan supervisi bintara Polri sebelum mengikuti pendidikan merupakan bagian dari tahap seleksi.

"Supervisi ini merupakan langkah cek terakhir terkait kesehatan, administrasi, dan lain-lain. hasilnya tiap tahun pasti ada temuan, bukan hanya buta warna. Ada kalanya terkait tinggi badan, domisili, dan lain-lain," ungkap Langgeng (mcr18/jpnn)


Polda Metro Jaya merespons curhatan Fahri Fadillah yang mengaku tidak lolos seleksi penerimaan anggota Polri.


Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Elfany Kurniawan, Mercurius Thomos Mone

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News