Faisal Basri: Utang Luar Negeri Indonesia ke Depannya Masih Akan Naik

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menyatakan peningkatan utang luar negeri (ULN) Indonesia bukanlah hal yang krusial.
Hal ini mengingat adanya pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
"ULN ke depannya masih akan naik dan saya tidak melihat ada yang krusial," ujar Faisal dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (16/7).
Menurut dia, peningkatan ULN tidak terlalu menjadi masalah karena bentuknya mayoritas mendekati hibah.
ULN tersebut, lanjut dia, berasal dari kerja sama bilateral, seperti dengan Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB).
Faisal juga menilai tingkat bunga yang harus dibayarkan saat mengembalikan pinjaman luar negeri cenderung lebih rendah.
"Apalagi mengingat Indonesia kembali turun kelas ke kelompok negara berpendapatan menengah ke bawah," beber dia.
"Ini menjadi salah satu hikmah dari penurunan kelas tersebut," kata Faisal.
Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri menyatakan peningkatan utang luar negeri (ULN) Indonesia bukanlah hal yang krusial.
- Utang Indonesia Turun Lagi, Tinggal Berapa?
- Seleksi Calon Komisioner KPPU, Faisal Basri: Harus Punya Integritas Tinggi
- Pengamat Beberkan Cara Kreatif Turunkan Beban Kewajiban Utang Indonesia
- Update Utang Indonesia Mencapai Rp 6.031 Triliun, Tetap Aman?
- Menkeu Sri Mulyani Bicara soal Utang Indonesia, Coba Simak Baik-Baik
- Genjot Pemulihan Ekonomi, Tetangga Indonesia Ini Tambah Utang ke Bank Dunia