Fakta Baru Terkait Anjloknya Harga Sawit Terungkap, Ternyata

Fakta Baru Terkait Anjloknya Harga Sawit Terungkap, Ternyata
Gapki membeberkan penyebab turunnya harga sawit beberapa waktu belakangan ini. Foto Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) membeberkan penyebab turunnya harga sawit beberapa waktu belakangan ini

Juru bicara Gapki Kaltim Azmal Ridwan menyebutkan tangki penyimpanan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di berbagai wilayah di Kalimantan mulai penuh karena pabrik kelapa sawit (PKS) kesulitan menjual CPO sebagai dampak ekspor yang belum lancar.

Oleh karena itu, untuk menunggu CPO terjual pihak perusahaan sawit mengurangi produksi dengan mengatur jadwal panen tandan buah segar (TBS) yang normalnya 7-8 hari sekali panen menjadi 12 hari.

"Periode panen biasanya delapan hari, sekarang terpaksa 12 hari. Kalau kami genjot seperti biasa, begitu jadi CPO, tangkinya tidak muat,” katanya.

Namun, waktu panen berdampak pada kualitas TBS sawit masak berlebihan yang berpengaruh pada keasaman CPO, sedangkan jika dipetik 7-8 hari masaknya normal.

"Padahal tingkat keasaman menjadi salah satu syarat kualitas CPO. Kalau tingkat keasaman CPO-nya tinggi, harga CPO-nya anjlok. Jadi, pengaruhnya besar terhadap harga," ujar Azmal.

Menurutnya, bagi perusahaan kondisi saat ini menjadi dilematis.

Sebab, kalau produksi normal seperti biasanya maka tangki cepat penuh sehingga produksi dihentikan.

Gapki membeberkan penyebab turunnya harga sawit beberapa waktu belakangan ini. Simak selengkapnya!

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News